Kajian Tafsir Al-Ustadz Abu Salma Rifandry hafizhahullah bercerita, beliau berkata, “Perbanyaklah Istighfar apa lagi kalau pada saat marah.”
Ada suami istri yang selalu bertengkar, namun anehnya ketika suaminya keluar rumah karena masalah tersebut, sang suami tidak pernah lama keluar dari rumah. Hati sang suami selalu ingin pulang untuk menemui istrinya.
Lalu suami itu pun pulang dan bertanya kepada istrinya, “Wahai istriku, kenapa ya ketika aku marah padamu dan keluar rumah, namun setelah itu hatiku selalu ingin pulang ke rumah. Apa yang engkau perbuat?” (Tanya suaminya yang sedang bingung).
Lalu sang istri pun menjawab, “Bagaimana tidak, ketika engkau (wahai suamiku) keluar rumah, aku selalu beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
-Kurang lebih demikian kisah yang beliau ceritakan-
Teringat dengan sabda Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam,
ู ูุง ุชูููุงุฏูู ุงุซูููุงูู ููู ุงููู ุฌู ูุนุฒ ุฃู ูู ุงูุฅูุณููุงู ู , ููููููุฑูููู ุจูููููููู ูุง ุฅููุง ุจูุฐูููุจู ููุญูุฏูุซููู ุฃูุญูุฏูููู ูุง
โTidaklah dua orang yang saling mencintai karena Allah โazza wa jalla atau karena islamโฆ kemudian berpisah, kecuali disebabkan oleh dosa yang dilakukan oleh salah seorang di antara keduanya.โ
(Shahiih : Diriwayatkan Imam Bukhari rahimahullah di dalam Adabul Mufrad hadits no 401. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah di dalam Takhrij Adabul Mufrad hal 140]
ย
Para ulama dahulu pernah berkata, “Sungguh aku melihat dampak maksiat yang ku lakukan itu dari perbuahan sikap hewan tungganganku dan terhadap akhlak istri ku.”
ย
Maka dari itu, perbanyaklah istighfar….
- Kajian Tafsir