Mencatat Ilmu Merupakan Upaya Meraih Pahala Ketawadhuan.
👤 Pemateri: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. -hafizhahullah-
*****
Mencatat itu adalah ibadah karena kita akan mendapat pahala. Tapi lebih dari itu, ada filosofi yang harus kita camkan. Dengan kita mencatat itu artinya kita menunjukkan bahwa kita berusaha merasa menjadi orang yang bodoh, karena orang yang sudah “merasa tau semua” itu tidak akan mencatat dan orang yang “merasa tidak mengerti (bodoh)” dia akan mencatat.
Ada seorang ustadz yang kalau ada dauroh masyaikh, beliau mencatat dari A sampai Z, padahal banyak yang disampaikan oleh syaikh tersebut. Dia sudah tau bahkan sampai tanda komanya pun dia catat, padahal materi yang syaikh sampaikan pada saat itu banyak hal yang sudah kita pelajari.
Namun itulah sikap orang-orang yang selalu merasa diri kecil..
orang-orang yang selalu selalu merasa diri bodoh..
orang-orang yang selalu merasa diri kerdil..
dan itu yang perlu kita camkan bersama-sama.
ㅤ*****

📚 Sumber: Kajian Rihlah – Kajian Kitab:
Tadzkiratus Saami’ Wal Mutakallim Fii Adabil ’Alim Wal Muta’alim, karya Ibnul Jama’ah
- Kajian Rihlah - Kajian Kitab: Tadzkiratus Saami' Wal Mutakallim Fii Adabil ’Alim Wal Muta’alim, karya Ibnul Jama'ah