Lompat ke konten
Beranda » Kenapa Yang Sudah Ngaji Bisa Galak dan Kasar?

Kenapa Yang Sudah Ngaji Bisa Galak dan Kasar?

Mereka para ulama mempelajari adab sebagaimana mereka belajar ilmu, sehingga dapat berjalan secara paralel, yang mana tidak galak dengan orang (sesama), tidak kasar terhadap orang (sesama).

Tidak seperti fenomena yang terjadi pada sebagian pihak yang walaupun mereka sudah ngaji yang menjadi galak terhadap keluarga dan menjadi galak terhadap lingkungan.

Mengapa bisa demikian?

Karena mereka yang galak dan kasar salah metode,
Karena mereka yang galak dan kasar hanya belajar ilmunya saja,
Karena mereka yang galak dan kasar tidak belajar adab,
Karena mereka yang galak dan kasar tidak belajar akhlaq.

Adapun Ulama belajar secara komprehensif yang mana secara teori mereka tajam, namun di waktu yang sama mereka indah dengan akhlaq dan adab mereka.

πŸ‘€ Menukil Faedah dari:
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah

πŸ“˜ Kajian: Ulama Pun Mempelajari Adab | Pembahasan Kitab Tadzkiraatus Saami Wal Mutakallim Fii Adabil ‘Alim Wal Muta’alim | Karya Ibnul Jamaah | Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu.

πŸ“ Author: Prita Hastari

Prita Hastari
Author: Prita Hastari

Koreksi, saran, masukkan atau apapun yang ingin disampaikan terkait penulisan artikel dapat Anda sampaikan melalui alamat email berikut ini πŸ“§ www.catatankajian.com@gmail.com

  • Kajian: Ulama Pun Mempelajari Adab | Pembahasan Kitab Tadzkiraatus Saami Wal Mutakallim Fii Adabil 'Alim Wal Muta'alim | Karya Ibnul Jamaah | Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu