Lompat ke konten
Beranda » Curigai Akal Kalian

Curigai Akal Kalian

Dari Sahl bin Hunaif Radhiyallahu ‘Anhu, dia pernah berkata: “Curigai akal/pendapat kalian, sungguh aku melihat bagaimana kondisiku dalam perjanjian Hudaibiyah, bagaimana peristiwa Abu Jandal yang menyedihkan (sudah kabur disuruh pulang). Kalau saya mampu untuk menolak perintah Nabi, saya akan tolak.”

Artinya (Sahl bin Hunaif) dalam hati tidak setuju dengan itu, tapi ini sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maksud beliau adalah apa yang terjadi tentang perjanjian Hudaibiyah ini dzahirnya merugikan kaum muslimin. Keputusan yang diambil oleh Nabi untuk Abu Jandal juga dzahirnya merugikan Abu Jandal. Tapi ternyata itu semuanya baik.

Sehingga ketika itu para sahabat sulit untuk menerima keputusan yang ada di depan mata mereka. Di antaranya Sahl bin Hunaif ini. Sehingga dia mengatakan: “Oleh karenanya kalian biasakan curigai akal kalian.” Pokoknya kalau Nabi sudah bilang, maka ikut saja. Seakan-akan dia ingin mengatakan demikian.

Tadi dia mengatakan: “Saya dulu waktu perjanjian Hudaibiyah hampir-hampir tidak mau terima. Kalau saya bisa tolak perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam maka saya akan tolak.” Karena menurut dia apa yang dilakukan Nabi itu kayaknya tidak pas. Dan ini dialami oleh banyak sahabat. Banyak sahabat tidak terima ketika itu, cuma mereka tidak berani mengungkapkan karena mereka tahu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah seorang Rasul. Tapi melihat kondisi perjanjian yang tidak menyenangkan, merugikan Abu Jandal.

Setelah selesai keputusan tidak ada yang ridha dengan keputusan tersebut kecuali Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu. Semua sahabat gelisah. Mereka semua sedih. Bayangkan, mereka kebanyakan orang Muhajirin. Mereka sudah enam tahun terusir dari kota Mekah, sudah enam tahun tidak lihat ka’bah. Kemudian Nabi bermimpi akan thawaf di ka’bah. Jadi mereka berangkat dan mereka yakin akan masuk di ka’bah, dan mereka rela mati untuk bisa thawaf di ka’bah. Kerinduan yang luar biasa kepada ka’bah. Ingin pulang ke kampung halaman thawaf di ka’bah. Tahu-tahu terjadi seperti ini. Betapa sedihnya mereka. Belum lagi tadi Abu Jandal kondisinya yang sangat mengenaskan. Ini membuat mereka sangat-sangat sedih. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam suruh mereka pulang dan tahun depan baru umrah lagi.

….

Menit ke-[skipto time=”47:30″] Diantara bukti bahwasanya perjanjian Hudaibiyah adalah kemenangan:

Pertama, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pergi ke Hudaibiyah (tahun 6 hijriyah), jumlah pasukan 1.400 orang. Artinya jumlah pasukan kaum muslimin ketika perang Khandaq (tahun 5 hijriyah) paling banter 3.000 orang. Lihat ketika Fathu Makkah (tahun 8 hijriyah), ketika Fathu Makkah dibulan Ramadhan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar membawa pasukan 10.000. Berarti bertambahnya kaum muslimin sangat cepat dalam 2 tahun, yaitu bertambah sekitar 6.000-7.000. Yang tadinya Nabi berdakwah selama 13 tahun di Makkah dan 6 tahun di Madinah (total 19 tahun), maksimal cuma 3.000 kaum muslimin (laki-laki). Namun ketika Fathu Makkah (2 tahun kemudian) menjadi 10.000. Ini mengalahkan 19 tahun berdakwah. Ini menunjukkan perjanjian Hudaibiyah adalah kemenangan yang nyata.

Abdullah Abu Zaid
Author: Abdullah Abu Zaid

Bapak rumah tangga